Kisah Pemuda yang Menolak Berzina: Doa Mustajab yang Mengubah Takdir
Kisah dari Hadist

Kisah Pemuda yang Menolak Berzina: Doa Mustajab yang Mengubah Takdir

Kisah Juraij: Fitnah, Kesabaran, dan Mukjizat yang Membuktikan Kebenaran

Juraij adalah seorang ahli ibadah yang hidup pada masa sebelum Islam. Ia dikenal sebagai seseorang yang sangat taat kepada Allah dan menghabiskan waktunya untuk beribadah. Ia membangun sebuah tempat ibadah (mihrab) dan mengisolasi dirinya di dalamnya untuk menjauhkan diri dari urusan duniawi yang dapat mengganggu ibadahnya.

Karena ketakwaannya yang luar biasa, banyak orang mengaguminya. Namun, di sisi lain, ada juga yang iri dan ingin menjatuhkannya. Inilah yang menjadi awal dari ujian besar bagi Juraij.

Godaan Wanita Cantik

Di antara orang-orang yang iri terhadap Juraij, ada seorang wanita cantik yang terkenal dengan kecantikannya. Ia ingin menguji kesucian dan keteguhan iman Juraij.

Wanita ini mendekatinya dan berusaha menggoda Juraij agar terjerumus dalam zina. Namun, Juraij tetap teguh dan tidak tergoda. Ia menolak wanita itu dengan penuh ketakwaan, karena ia sadar bahwa perbuatan tersebut adalah dosa besar yang akan membuatnya jauh dari Allah.

Merasa malu dan sakit hati karena ditolak, wanita tersebut merencanakan siasat jahat untuk menjebak Juraij dalam fitnah yang sangat keji.

Juraij Difitnah Berzina

Setelah gagal menggoda Juraij, wanita itu kemudian mendekati seorang penggembala yang bekerja di daerah tersebut. Ia melakukan zina dengan penggembala itu hingga akhirnya hamil.

Setelah beberapa bulan, ketika bayi yang dikandungnya lahir, ia menyebarkan kabar bohong kepada masyarakat. Ia berkata:

"Bayi ini adalah anak Juraij! Aku berzina dengannya dan inilah buktinya!"

Masyarakat yang mendengar tuduhan itu langsung marah. Mereka sangat kecewa karena selama ini mereka menganggap Juraij sebagai orang suci dan ahli ibadah. Namun, kini mereka percaya bahwa ia hanyalah seorang pendusta yang menyembunyikan keburukan di balik ibadahnya.

Tanpa mencari bukti lebih lanjut, mereka segera pergi ke tempat ibadah Juraij dengan penuh amarah. Mereka menghancurkan mihrabnya dan menyeretnya keluar dengan kasar. Mereka juga mencaci maki serta memukulinya tanpa belas kasihan.

Juraij, yang tidak tahu-menahu tentang tuduhan itu, merasa terkejut dan sedih. Namun, sebagai seorang yang dekat dengan Allah, ia tetap sabar dan yakin bahwa Allah akan menolongnya.

Mukjizat: Bayi yang Bersaksi Membela Juraij

Dalam keadaan babak belur akibat dipukuli, Juraij bertanya kepada mereka:

"Mengapa kalian melakukan ini kepadaku?"

Mereka menjawab dengan marah:

"Kau telah berzina dengan wanita ini dan bayi ini adalah hasil dari perbuatan kotormu!"

Juraij, yang tidak pernah melakukan perbuatan tersebut, segera meminta waktu untuk shalat dan berdoa kepada Allah. Setelah selesai shalat, dengan penuh keyakinan ia mendekati bayi yang baru lahir itu, lalu dengan suara tenang ia bertanya:

"Wahai bayi, siapakah ayahmu?"

Dalam peristiwa yang luar biasa, bayi yang masih kecil itu—dengan izin Allah—mulai berbicara dan menjawab dengan jelas:

"Ayahku adalah seorang penggembala."

Mendengar jawaban ini, semua orang terkejut dan merasa sangat bersalah. Mereka menyadari bahwa mereka telah menuduh Juraij dengan tuduhan yang keji tanpa bukti yang jelas.

Permintaan Maaf dan Penyesalan Kaumnya

Setelah mengetahui kebenaran, masyarakat yang sebelumnya marah kini berubah menjadi penuh penyesalan. Mereka segera meminta maaf kepada Juraij dan menawarkan untuk membangun kembali mihrabnya dengan emas sebagai bentuk permintaan maaf.

Namun, Juraij menolak tawaran itu dan berkata:

"Tidak, kembalikan saja seperti semula."

Mereka pun akhirnya membangun kembali tempat ibadahnya sesuai dengan bentuk awal sebelum mereka merusaknya.

Hikmah dan Pelajaran dari Kisah Juraij

Kisah Juraij mengandung banyak pelajaran berharga yang relevan bagi kita semua, di antaranya:

1. Ketakwaan adalah Benteng Terbaik Melawan Godaan

Juraij adalah contoh seorang mukmin yang teguh dalam menjaga dirinya dari godaan syahwat. Godaan dari wanita cantik yang mencoba menjerumuskan dia ke dalam zina tidak membuatnya goyah. Ini mengajarkan bahwa ketakwaan kepada Allah adalah perlindungan terbaik dari maksiat.

2. Fitnah Lebih Kejam dari Pembunuhan

Juraij mengalami fitnah yang sangat berat. Ia dituduh melakukan perbuatan yang tidak pernah ia lakukan, bahkan sampai dipukuli dan dihancurkan tempat ibadahnya. Ini mengajarkan bahwa fitnah adalah sesuatu yang sangat berbahaya dan bisa menghancurkan kehidupan seseorang. Allah telah memperingatkan dalam Al-Qur’an:

"Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan." (QS. Al-Baqarah: 191)

3. Kesabaran Akan Mendatangkan Pertolongan Allah

Dalam menghadapi fitnah, Juraij tidak marah atau membalas dengan kekerasan. Ia memilih untuk bersabar dan menyerahkan urusannya kepada Allah. Kesabarannya berbuah manis ketika Allah menunjukkan kebenaran melalui mukjizat bayi yang berbicara.

4. Jangan Mudah Percaya pada Tuduhan Tanpa Bukti

Masyarakat saat itu begitu cepat percaya pada tuduhan tanpa menyelidiki kebenarannya. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak mudah percaya pada fitnah atau gosip, dan selalu mencari kebenaran sebelum bertindak. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Cukuplah seseorang dikatakan pendusta jika ia menyampaikan semua yang ia dengar (tanpa verifikasi)." (HR. Muslim No. 5)

5. Allah Selalu Membela Orang yang Bertakwa

Ketika seseorang benar-benar ikhlas dan bertakwa kepada Allah, maka Allah pasti akan menolongnya dengan cara yang tidak disangka-sangka. Juraij mendapatkan pembelaan langsung dari Allah melalui bayi yang berbicara, membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.

Sumber Hadits

Kisah Juraij ini diriwayatkan dalam hadits-hadits sahih, di antaranya:

  • Shahih Bukhari (Hadits No. 3436)
  • Shahih Muslim (Hadits No. 2550)
  • Kisah Juraij adalah kisah tentang ketakwaan, kesabaran, dan keadilan Allah. Ia diuji dengan fitnah yang sangat berat, tetapi karena ketakwaannya, Allah membelanya dengan cara yang luar biasa.

    Dari kisah ini, kita belajar bahwa fitnah dan godaan bisa datang kapan saja, tetapi selama kita tetap teguh dalam keimanan, Allah pasti akan memberikan pertolongan-Nya.

    Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu menjaga diri dari fitnah, bersabar dalam menghadapi ujian, dan selalu bertakwa kepada Allah. Aamiin.