Suatu hari, Ali pulang ke rumah setelah seharian bekerja. Ia mendapati Fathimah sedang memintal bulu domba. Ali bertanya, "Wahai Fathimah, apakah ada makanan untukku hari ini?" Dengan lembut, Fathimah menjawab, "Wahai Ali, aku hanya memiliki enam dirham hasil upah memintal bulu domba. Uang ini rencananya akan kubelikan makanan untuk Hasan dan Husain."3.
Ali kemudian berkata, "Serahkanlah uang itu kepadaku, biar aku yang pergi membeli makanan." Fathimah pun memberikan uang tersebut kepada Ali3. Di tengah perjalanan menuju pasar, Ali bertemu dengan seorang pengemis yang meminta bantuan. Tanpa ragu, Ali memberikan seluruh enam dirham yang ada di tangannya kepada pengemis itu. Ia teringat akan firman Allah dalam Al-Qur'an, Surah Al-Baqarah (2:271):
"Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Ali memahami betul bahwa sedekah, baik yang diberikan secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, memiliki keutamaan yang besar6.
Dengan hati yang kosong, Ali kembali ke rumah tanpa membawa apa pun. Fathimah yang melihat suaminya pulang dengan tangan hampa tidak bertanya apa pun. Ia tahu betul bahwa suaminya adalah seorang yang dermawan dan lebih mengutamakan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri3.
Tidak lama kemudian, seseorang datang mengetuk pintu rumah Ali. Orang tersebut adalah seorang pedagang yang menawarkan seekor unta dengan harga yang sangat murah. Pedagang itu berkata, "Wahai Ali, aku tahu engkau adalah orang yang baik hati. Aku bersedia menjual unta ini dengan harga yang bisa engkau bayar." Ali kemudian membeli unta tersebut dengan harga enam ratus dirham secara kredit8.
Ali membawa unta itu ke pasar dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Ia mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda dari hasil penjualan unta tersebut. Dengan uang itu, Ali membeli makanan untuk keluarganya dan bersedekah kepada lebih banyak orang yang membutuhkan8.

Kisah ini mengajarkan kita beberapa hikmah penting:
Kisah ini adalah cermin bagi kita semua. Bahwa dalam setiap kesulitan, selalu ada kemudahan yang dijanjikan oleh Allah. Dengan bersedekah, kita tidak hanya membantu meringankan beban orang lain, tetapi juga membuka pintu keberkahan dan rezeki yang tak terduga2.