Harut dan Marut: Kisah Dua Malaikat di Babil dan Ujian Ilmu Sihir yang Menyesatkan
Kisah Dari Al-Quran 6 min read

Harut dan Marut: Kisah Dua Malaikat di Babil dan Ujian Ilmu Sihir yang Menyesatkan

Mari kita kembali ke masa lampau, ke sebuah negeri yang megah namun penuh misteri, namanya Babil. Negeri ini terkenal dengan bangunan-bangunannya yang menjulang tinggi dan taman-taman gantungnya yang indah. Tapi di balik kemegahan itu, ada satu hal yang sangat meresahkan: sihir.

Di Babil, sihir sudah menjadi semacam "tren". Banyak orang yang terpesona dengan kekuatan sihir, mereka ingin bisa melakukan hal-hal luar biasa, bahkan yang di luar nalar. Saking parahnya, ada yang sampai salah paham dan mengira Nabi Sulaiman yang diberi kekuasaan luar biasa oleh Allah itu bisa melakukan semua itu karena sihir. Padahal, itu murni karunia Allah! Allah sendiri dalam Al-Qur'an menegaskan, Nabi Sulaiman tidak pernah mengajarkan sihir. Justru para setanlah yang sibuk mengajarkan sihir kepada manusia, membisikkan mantra-mantra jahat dan cara-cara curang.

Allah Mengutus Dua Malaikat Sebagai Ujian Berat

Melihat kondisi di Babil yang semakin jauh dari ajaran para nabi, di mana sihir dan praktik-praktik yang mengarah pada kesyirikan merajalela, Allah Yang Maha Bijaksana berkehendak untuk memberikan sebuah ujian besar. Allah mengutus dua malaikat-Nya yang mulia, bernama Harut dan Marut, ke negeri Babil.

Ini bukan berarti Allah mendukung sihir atau mengutus malaikat-Nya untuk menyebarkan keburukan. Sama sekali tidak! Allah membekali Harut dan Marut dengan pengetahuan tentang sihir, dan keberadaan mereka di sana adalah sebuah ujian bagi penduduk Babil. Ujian seberapa kuat iman mereka, apakah mereka akan memilih jalan Allah atau terjerumus dalam godaan sihir yang menyesatkan.

Peringatan Keras dari Malaikat

Harut dan Marut menjalankan tugas mereka dengan penuh amanah. Mereka tidak sembarangan mengajarkan sihir. Justru, setiap kali ada orang yang datang dengan niat ingin belajar, kedua malaikat ini selalu, selalu memberikan peringatan yang sangat jelas dan tegas di awal.

Mereka akan menatap orang itu dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Ketahuilah, apa yang akan kami ajarkan ini hanyalah cobaan (ujian) bagimu dari Allah. Ini adalah pengetahuan yang diturunkan sebagai ujian. Maka dari itu, jangan sekali-kali kamu menjadi kafir (ingkar kepada Allah) karena mempelajari atau menggunakan sihir ini!"

Bayangkan, peringatan itu datang langsung dari malaikat Allah! Mereka menjelaskan risikonya: mempelajari ilmu ini bisa membuatmu jatuh ke dalam kekafiran, dosa terbesar di sisi Allah. Ini menunjukkan betapa bahayanya sihir itu bagi iman seseorang.

Ilustrasi Kota Babilon dari National Geographic
Ilustrasi Kota Babilon dari National Geographic

Memilih Jalan yang Merusak: Sihir Pemisah Suami Istri

Namun, apa yang terjadi? Banyak orang di Babil yang mengabaikan peringatan suci itu. Hati mereka sudah terlanjur gelap oleh keinginan untuk mendapatkan kekuatan instan, untuk mencelakakan orang lain, atau untuk keuntungan dunia semata. Mereka tidak peduli dengan risiko kehilangan iman dan murka Allah.

Mereka tetap nekat mempelajari sihir dari Harut dan Marut (dan juga dari setan-setan). Al-Qur'an secara spesifik menyebutkan salah satu jenis sihir yang mereka pelajari: sihir yang tujuannya memisahkan antara seorang suami dengan istrinya. Ini adalah contoh nyata betapa destruktifnya sihir. Ia tidak hanya merusak hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga merusak ikatan paling suci dalam masyarakat, yaitu keluarga.

Mereka tahu betul (atau setidaknya diberi tahu) bahwa siapa pun yang menukar imannya demi sihir, tidak akan mendapatkan bagian kebaikan apapun di akhirat. Mereka menjual "diri" mereka, yaitu iman dan keselamatan di akhirat, dengan harga yang sangat murah, yaitu ilmu sihir yang membawa celaka. Sungguh pilihan yang sangat buruk!

Sihir: Salah Satu Dosa Paling Membinasakan

Kisah Harut dan Marut ini adalah bukti dari Al-Qur'an bahwa sihir itu ada, bisa dipelajari, dan sangat berbahaya. Meskipun sihir hanya bisa mencelakakan dengan izin Allah, keinginan untuk mempelajarinya dan menggunakannya, terutama setelah diberi peringatan, adalah tanda kelemahan iman yang parah, bahkan bisa mengarah pada kekafiran atau kesyirikan.

Penting untuk kita ingat, Nabi Muhammad ﷺ sendiri telah memberikan peringatan keras tentang sihir. Beliau memasukkan sihir ke dalam daftar tujuh dosa paling membinasakan dalam Islam.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah, Nabi ﷺ bersabda: "Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan!" Para sahabat bertanya, "Apa saja itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Yang pertama adalah menyekutukan Allah (syirik), yang kedua adalah sihir..." (dan disebutkan lima dosa besar lainnya seperti membunuh jiwa yang diharamkan, makan riba, dll).

Hadits ini menunjukkan betapa seriusnya dosa sihir di mata Allah. Ia diletakkan tepat setelah dosa syirik, dosa terbesar yang tidak diampuni jika pelakunya meninggal dalam keadaan belum bertaubat. Ini karena praktik sihir seringkali melibatkan persekutuan dengan setan, meminta bantuan kepada selain Allah, dan menentang kekuasaan serta hukum-hukum-Nya.

Pelajaran Abadi untuk Kita

Dari kisah Harut dan Marut yang lebih detail ini, kita bisa mengambil pelajaran yang sangat mendalam dan relevan hingga hari ini:

  • Ilmu Adalah Amanah dan Ujian: Setiap pengetahuan yang kita peroleh adalah amanah dari Allah dan bisa menjadi ujian. Gunakanlah ilmu itu di jalan yang benar, untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain, bukan untuk merusak atau mencelakakan.
  • Waspada Terhadap Godaan Ilmu Sesat: Dunia ini penuh dengan godaan, termasuk godaan ilmu atau praktik yang kelihatannya menarik tapi bisa merusak iman, seperti sihir, ramalan, perdukunan, atau ajaran-ajaran sesat lainnya.
  • Pentingnya Mengindahkan Peringatan: Allah selalu memberikan peringatan melalui Al-Qur'an, Hadits, ulama, atau bahkan nurani kita sendiri. Jangan pernah mengabaikan peringatan tersebut.
  • Sihir Adalah Jalan Menuju Kekafiran: Niat mempelajari sihir, apalagi menggunakannya, bisa sangat berbahaya bagi iman. Itu adalah jalan yang dipilih oleh orang-orang di Babil yang mengabaikan peringatan Harut dan Marut.
  • Jauhi Segala Bentuk Syirik dan Praktik Terlarang: Kisah ini adalah pengingat kuat untuk menjauhi sihir, jimat, ramalan, dan segala sesuatu yang membuat kita bergantung atau meminta pertolongan kepada selain Allah. Jaga kemurnian tauhid kita.
  • Iman Lebih Berharga dari Dunia: Orang-orang Babil menukar iman mereka dengan sihir yang merusak. Kita harus selalu meyakini bahwa iman kepada Allah adalah harta yang paling berharga, yang akan menyelamatkan kita di akhirat kelak.
  • Kisah Harut dan Marut adalah cerita tentang sebuah ujian keimanan yang berat di masa lalu, di mana manusia dihadapkan pada pilihan antara petunjuk Allah dan godaan sihir yang menyesatkan. Ini adalah pengingat abadi bagi kita semua untuk selalu waspada, memegang teguh tali keimanan, dan menjauhi segala sesuatu yang bisa merusaknya, demi keselamatan kita di dunia dan akhirat.

    Bagikan:

    Artikel Terkait

    Temukan artikel menarik lainnya yang mungkin Anda sukai berdasarkan topik dan kategori yang serupa.