Rasa takut adalah emosi alami yang dialami oleh setiap manusia. Bahkan para sahabat Rasulullah ﷺ, yang dikenal dengan keimanan dan keberanian mereka, tidak luput dari perasaan ini. Dalam beberapa riwayat hadist, Rasulullah ﷺ memberikan bimbingan khusus kepada sahabat-sahabatnya yang mengalami ketakutan atau kesulitan tidur. Kisah-kisah ini tidak hanya menunjukkan kasih sayang Nabi ﷺ kepada para sahabatnya tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi kita dalam menghadapi rasa takut.
Kisah Khalid bin Walid radhiallahu 'anhu
Khalid bin Walid, seorang panglima perang yang dijuluki "Pedang Allah yang Terhunus", dikenal karena keberaniannya di medan perang. Namun, suatu malam, beliau mengalami kesulitan tidur dan merasa gelisah. Khalid kemudian mengadu kepada Rasulullah ﷺ tentang masalahnya ini. Menanggapi keluhan tersebut, Rasulullah ﷺ mengajarkan sebuah doa untuk dibaca sebelum tidur:

"Apabila engkau pergi ke tempat tidurmu maka ucapkanlah:
اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظَلَّتْ، وَرَبَّ الْأَرَضِينَ وَمَا أَقَلَّتْ، وَرَبَّ الشَّيَاطِينِ وَمَا أَضَلَّتْ، كُنْ لِي جَارًا مِنْ شَرِّ خَلْقِكَ كُلِّهِمْ جَمِيعًا أَنْ يَفْرُطَ عَلَيَّ أَحَدٌ مِنْهُمْ أَوْ أَنْ يَبْغِيَ، عَزَّ جَارُكَ وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
(Allahumma Rabbas-samawaatis-sab'i wa maa azhallat, wa Rabbal-ardhiina wa maa aqallat, wa Rabbasy-syayaathiina wa maa adhallat, kun lii jaaran min syarri khalqika kullihim jamii'an an yafrutha 'alayya ahadun minhum au an yabghiya, 'azza jaaruka wa jalla tsanaauka, wa laa ilaaha ghairuka, laa ilaaha illaa Anta.)
Artinya:
"Ya Allah, Tuhan tujuh lapis langit dan apa yang menaunginya, Tuhan tujuh lapis bumi dan apa yang ada di dalamnya, serta Tuhan setan dan apa yang tersesat. Jadikanlah untukku pelindung dari kejahatan seluruh makhluk-Mu, yang ingin melakukan kejahatan kepadaku, serta melakukan makar kepadaku. Sungguh mulia perlindungan-Mu, sungguh agung pujian kepada-Mu, tidak ada tuhan selain Engkau, dan tidak ada Tuhan kecuali Engkau." (HR Tirmidzi)
Kisah Zaid bin Tsabit radhiallahu 'anhu
Zaid bin Tsabit, seorang sahabat yang dikenal sebagai penulis wahyu, juga pernah mengalami kesulitan tidur. Suatu malam, Zaid mengadu kepada Rasulullah ﷺ tentang kegelisahannya yang membuatnya sulit tidur. Rasulullah ﷺ kemudian mengajarkan doa berikut:
اللَّهُمَّ غَارَتِ النُّجُومُ وَهَدَأَتِ الْعُيُونُ وَأَنْتَ حَيٌّ قَيُّومٌ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ، يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ، أَهْدِئْ لَيْلِيْ وَأَنِمْ عَيْنِيْ
(Allâhumma ghâratin nujûm wa hada’atil ‘uyûn, wa anta hayyun qayyûmun, lâ ta’khudzuhû sinatun wa lâ naum. Yâ hayyu, ya qayyûm, ahdi’ laylî wa anim ‘aynî.)

Artinya:
"Tuhanku, bintang-bintang telah 'tenggelam', dan banyak bola mata menjadi tenang sementara Kau adalah zat maha hidup dan zat maha tegak. Kantuk dan tidur tidak mempengaruhi-Mu. Wahai Zat Maha Hidup dan Zat Maha Tegak, tenangkan malam hamba dan istirahatkan sepasang bola mata hamba."
Setelah membaca doa tersebut, Zaid merasakan ketenangan dan dapat tidur dengan nyenyak.
Hikmah dari Kisah-Kisah Ini
Kisah-kisah di atas memberikan beberapa pelajaran berharga:
Kesimpulan
Rasa takut dan kegelisahan adalah bagian dari pengalaman manusia. Namun, melalui bimbingan Rasulullah ﷺ, kita diajarkan untuk selalu mengingat Allah dan memohon perlindungan-Nya dalam setiap situasi. Doa-doa yang diajarkan beliau tidak hanya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah tetapi juga sebagai penawar bagi hati yang gelisah. Semoga kita dapat mengamalkan ajaran-ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari dan senantiasa berada dalam lindungan-Nya.